Seminar Nasional untuk Memberikan Alternatif Pembiayaan Pembangunan Intrastruktur Daerah untuk Mendorong Ekonomi Daerah
Jumat,
(8/3/2019) diselenggarakan Seminar Nasional dengan tajuk “Akslerasi
Inovasi Pembiayaan untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah”
bertempat di Amarta Hills, Batu. Seminar Nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan creative financing dalam pembiayaan pembangunan
infrastruktur di daerah.
Dihadiri oleh Jajaran Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementrian Sekretariat Negara, Kementrian Hukum dan HAM, Kementrian Keuangan, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian PUPR, Kementrian PPN/Bappenas, Badan Pengawasan Keuangan, Bappeda dari 20 Provinsi dan perwakilan dari 50 Pemerintah Kota/Kab seluruh Indonesia.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko selaku tuan rumah menyambut para peserta seminar dan menjelaskan tentang kondisi perekonomian Kota Batu saat ini. Meskipun Kota Kecil, namun Kota Batu mengalami peningkatan perekonomian yang paling tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Namun, masih banyak PR yang masih harus dikerjakan oleh Pemkot Batu, yaitu masalah jalan dan kemacetan. Karena itu, beliau berharap dengan seminar ini, Pemkot Batu bisa belajar mengenai pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur daerah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai Keynote Speaker, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemko Bidang Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir menjelaskan bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi adalah dengan pembangunan infrastruktur di daerah. Saat ini, kendala Pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur adalah masalah pembiayaan. Pasalnya, dana APBN tidak mencukupi sehingga pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia terjadi financing gap. Untuk mengatasi hal tersebut, beliau menjelaskan mengenai skema pembiayaan infrastruktur inovatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap alokasi dana APBN. Dengan begitu, pemerintah daerah dapat memajukan daerahnya dan menumbuhkan perekonomian secara merata dan berkualitas dengan menggunakan pembiayaan alternatif.
.
๐ธ : @aryfir_
๐ : @eroneko85
.
Dihadiri oleh Jajaran Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementrian Sekretariat Negara, Kementrian Hukum dan HAM, Kementrian Keuangan, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian PUPR, Kementrian PPN/Bappenas, Badan Pengawasan Keuangan, Bappeda dari 20 Provinsi dan perwakilan dari 50 Pemerintah Kota/Kab seluruh Indonesia.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko selaku tuan rumah menyambut para peserta seminar dan menjelaskan tentang kondisi perekonomian Kota Batu saat ini. Meskipun Kota Kecil, namun Kota Batu mengalami peningkatan perekonomian yang paling tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Namun, masih banyak PR yang masih harus dikerjakan oleh Pemkot Batu, yaitu masalah jalan dan kemacetan. Karena itu, beliau berharap dengan seminar ini, Pemkot Batu bisa belajar mengenai pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur daerah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai Keynote Speaker, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemko Bidang Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir menjelaskan bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi adalah dengan pembangunan infrastruktur di daerah. Saat ini, kendala Pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur adalah masalah pembiayaan. Pasalnya, dana APBN tidak mencukupi sehingga pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia terjadi financing gap. Untuk mengatasi hal tersebut, beliau menjelaskan mengenai skema pembiayaan infrastruktur inovatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap alokasi dana APBN. Dengan begitu, pemerintah daerah dapat memajukan daerahnya dan menumbuhkan perekonomian secara merata dan berkualitas dengan menggunakan pembiayaan alternatif.
.
๐ธ : @aryfir_
๐ : @eroneko85
.
Comments
Post a Comment